Krisis
lingkungan yang terjadi sekarang ini memerlukan kesadaran
dan kepedulian dari berbagai elemen masyarakat seluruhnya. Indonesia sebagai
negara yang memiliki penduduk muslim terbesar didunia, yang mayoritas
pemeluknya terbesar diberbagai pelosok, dari perkotaan,pedesaan hingga daerah
pinggiran laut yang berdekatan dengan kawasan konservasi dan taman nasional.
Sebuah
komunitas yang tak asing ditengah kita, yaitu Komunitas pesantren, komunitas ini juga merupakan unsur masyarakat
yang sangat penting untuk ikut andil dalam mensosialisasikan pentingnya
pelestarian alam (rahmatan lil ‘alamin) yang bisa mempunyai kebijakan dan
kearifan yang bisa digali dari sumbernya yaitu: Al-quran dan as-sun nah. Atas dasar
itu juga para ulama dan fuqaha pernah merumuskan fiqh yang diwariskan hingga
kini berupa kitab klasik ( kitab kuning) yang mengandung rumusan termasuk dalam
melestarikan lingkungan.
Berdasarkan
data terahir yang dimiliki Kemenpera 2014 , saat ini jumlah Ponpes di seluruh
Indonesia mencapai angka 27.000 pondok dengan jumlah santri dan santriwati 3,4
juta siswa.
Luasnya
sebaran pondok pesantren juga merupakan hal yang menarik. Penelitian yang
dilakukan EMIS melaporkan bahwa 78% pesantren berada di daerah pedesaan. Selebihnya,bila
ditinjau berdasarkan lokasinya, pesantren berada dilikasi pertanian dan
didaerah pegunungan . dan selebihnya berada di lokasi daerah pemukiman.
Kondisi
ini menunjukan bahwa pesantren berpotensi sebagai lokomotif bagi penularan
kesadaran konservasi dan pembangunan didesa dalam melestarikan lingkungan
hidup.
Lebih
jauh lagi , pesantren akan bisa jadi bagian perkembangan budaya dasar
lingkungan dan budaya positif lain sesuai dengan ajaran islam. Terbukti beberapa
pesantren bahkan pernah mendapatkan penghargaan lingkungan nasional seperti
kalpataru baik dari pemerintah daerah,
maupun pemerintah pusat.
Salah
satu yang membuat saya tertarik mengenai pondok pesantren, bahwa pemimpin (
pengasuh ) pesantren lebih banyak di anggap sebagai pemimpin informal yang
berpengaruh dan diikuti petuahnya dikalangan masyarakat pedesaan, terutama
masyarakat tradisional. Dalam kepemimpinan disebuah pesantren,kiai merupakan
figur sentral dan sosok yang paling berpengaruh.bukan itu saja, kiai juga
mempunya pengaruh yang sangat besar ditengah masyarakat sekitar komunitas
tempat pesantren itu berdiri.oleh karena itu,kiai merupakan panutan bagi warga
pesantren maupun sekitar karna pemahaman nya terhadap kehidupan beragama.
Di
kalangan perkotaan ,kiai dapat memberikan legitimasi penting terhadap
perkembangan kesadaran masyarakat dalam kehidupan beragama. Kepakaran kiai
dalam memahami pengetahuan agama islam dengan menggali kitab klasik (kitab
kuning) menjadi standar tersendiri yang diakui oleh masyarakat sehingga mereka
mendapat kan gelar sebagai ulama.
Pimpinan
pesantren pada umumnya juga mempunyai kemampuan retorika yang baik dan biasa
secara aktif diberikan kehormatan oleh masyarakat untuk memberikan penjelasan
mengenai kehidupan beragama,setiap saat atau minimal satu minggu sekali dalam
khutbah-khutbah jum’at.
Selain
membimbing dan mengajarkan agama kepada muridnya,para kiai dipesantren juga
bertindak sebagai pengasuh juga pengayom.dengan memahami posisi kiai,kiai
sebagai unsur pimpinan umat dapat turut andil dalam mensosialisasikan dan
mengajarkan isu konservasi dan program-program lingkungan yang mengarah pada
perbaikan dan kesejahteraan umat
Dalam
hal ini, mengenai isu lingkungan hidup
dan konservasi alam,penting rasanya kiai dari kalangan pesantren memberikan
sumbangan pemikiran yang berkaitan dengan isu ini. Juga menggali unsur-unsur yang
berkaitan dengan pemeliharaan alam dan lingkungan dalam islam sesuai dengan
teks kitab salaf yang bersumber dari Qur’an dan as-sunnah.
Sumber
daya alam adalah suatu karunia besar yang tidak hanya dapat dimanfaatkan tetapi
juga harus dapat dilestarikan agar dapat dilestarikan oleh generasi sekarang
dan generasi yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar