Bangga akan penguasa yang zalim .......! ungkapan
demikian tak lagi asing di telinga ini.
Bangsa ini sudah tertipu akan kulit dan lupa kepada isi yang jauh lebih manis yang tak dapat dia
nikmati. Yang lebih membangga-banggakan pemimpinnya ,bahkan telah membuat tolak
ukur sendiri bagaimana populeritas dari pemimpin-pemimpin bangsa lain terhadap kepemimpinan bangsa nya sendiri. Di zaman
edan yang sekarang ,untuk memimpin bangsa yang penuh dengan tanggung
jawab berat ini bisa hanya bermodal kan populeritas, misalnya berpostur tubuh
model,berparas tampan,cool, .dan terpenting
yang laki-laki memiliki tampang yang dapat menarik perhatiaan para
wanita. Lalu akan terpilihlah menjadi pemimpin negri ini.
Apakah ini yang di butuh kan
rakyat yang berada di daerah-daerah perbatasan ?,apakah ini yang di butuhkan
rakyat papua yang setiap saat kekayaan negrinya di rampas oleh pihak-pihak
asing yang senantiasa membodohi warganya.?
Saya rasa Bangsa ini harus
mencoba merubah pola pikir yang
kesemuanya itu hanya penuh dengan
kebohogan belaka , dengan pola pemikiran yang lebih memikirkan bagaimana pemimpin melihat bangsa ini 4 sampai 8 tahun
yang akan datang.
Jeritan anak-anak yatim yang tak
makan ntah telah berapa hari. tangisan
histeris janda tua yang rumah kediamannya di bakar habis dan di biarkan hidup
lepas di jalanan,pengusaha amatiran tak lagi bisa makan karna mahalnya bahan
baku untuk usahanya , masyarakat desa yang semestinya di identik dengan
kesejuan udara pagi,tapi sekarang hanyalah bernafaskan dengan udara yang
berkabut kelam dari cerobong-cerobong mesin yang bersuara gemuruh, bayi-bayi
yang baru 4 hari sudah di biasakan untuk meminum air yang mengandung logam
berbahaya yang berasal dari air sungai
tercemar oleh limbah-limbah pabrik yang di keluarkan Amdalnya oleh pemeritah
negri ini . kapal besar yang berisikan generasi-generasi besar bangsa tak
lagi pernah direnungkan kemana dan bagaimana arah laju kapal besar
mereka akan di kemudikan.
Pernah kah hal yang demikian terpikirkan oleh bangsa ini
untuk memilih seorang calon pemimpin besar bangsa ini, bukannya bangsa ini
hanya telah di bodohi oleh isu politik
partai dan hanya seputar ekonomi perdagingan semata.
Pernah ada di negri
ini , seorang pemimpin yang menolak akan
nasehat rakyat ,bahkan rakyat akan hilang bagai di telan bumi di saat mencoba
menyampaikan nasehat kepada pemimpinnya,demokrasi di tekan habis-habisan sampai tak berkutik sama sekali
,namun yang terjadi pemimpin demikian
hanyalah tinggal sejarah semata ,.Lalu bagaimana dengan kita rakyat biasa, yang
tidak memiliki kekuasaan yang tak mampu berbuat banyak,tetapi mempunyai harapan
besar terhadap bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar