Selasa, 25 Juni 2013
tangisan yang tak berujung
jeritan tangis anak yang tak mampu bersuara selalu terdengar di antara lorong-lorong .
dari kejauhan telah terdengar jeritan bayi-bayi yang tak berdosa
akan kudis dan tukak akibat tambang-tambang keputusan bapaknya
tak ada kata yang bisa di ucapkan untuk mencurahkan rasa kekecewaan atas goblok-goblokan yang di lakukan bapaknya.
jiwa budak terasa mendarah daging '' itu yang ada di pikiran sang bayi.
secara tak sadar kita meyakini bahwa itu lah jati diri bangsa ini.
bangsa ini selalu terjajah oleh investor-investor .
hal ini tak di sadari di saat kita memandang dari sudut kebutuhan hidup.
memang sudah bosan bumi ini berdiam diri sudah ingin rasa nya untuk menyuarakan isi hati,tapi tak kunjung mampu di saat ada tangisan bayi-bayi yang masih ingin menikmati hari-hari bermain dengan alam.
Kamis, 20 Juni 2013
sungai merupakan sumber kehidupan
Dari sisi hidrologis, Kabupaten Mukomuko memiliki beberapa Sungai besar yang berhulu disisi timur bukit barisan dan mengalir ke Samudra Indonesia. Sebagian sungai-sungai tersebut merupakan sumber air kebutihan masyarakat setempat dan sunga irigasi sawah. Sumber irigasi yang terbesar berasal dari bendungan uang cukup terkenal di daerah ini yaitu Bendungan Air Manjunto yang pengoprasiannya dahulu diresmikan oleh Presiden Suharto.
Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu daerah diwilayah Kabupaten Bengkulu. Daerah ini beribu kota di Pasar mukomuko. Luas Kabupaten Mukomuko adalah 4.036,7 Km2, yang terdiri dari 5 kecamatan definitif, 84 desa 1 kelurahan.Seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Mukomuko berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan daratan yang terdapat dibagian berat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit terutama wilayah kecamatan Teras Terunkam.
Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu daerah diwilayah Kabupaten Bengkulu. Daerah ini beribu kota di Pasar mukomuko. Luas Kabupaten Mukomuko adalah 4.036,7 Km2, yang terdiri dari 5 kecamatan definitif, 84 desa 1 kelurahan.Seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Mukomuko berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan daratan yang terdapat dibagian berat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit terutama wilayah kecamatan Teras Terunkam.
Kabupaten Mukomuko memiliki 151 Desa / Kelurahan, dan 15 Kecamatan diantaranya : Kecamatan Mukomuko selatan, Kecamatan Air Rami, Kecamatan Malin deman, Kecamatan Pondok Suguh, Kecamatan Sungai Rambai, Kecamatan Teramang jaya, Kecamatan Teras Terujam, Kecamatan Penarik, Kecamatan Selagan Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Kecamatan Air Dikit, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Manjunto dan Kecamatan V Koto.
Komoditi unggulan Kabupaten Mukomuko yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa sawit, kakao, Kopi, kelapa, Lada dan Karet. Sub sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa komoditi jagung dan Ubi kayu. Sub sektor Jasa Pariwisata yaitu Wisata Alam dan Wisata Budaya
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di Provinsi ini tersedia 1 Bandar Udara, yaitu Bandara Mukomuko. Untuk transportasi laut tersedia 1 Pelabuhan yaitu Pelabuhan Linai Bintuhan
Komoditi unggulan Kabupaten Mukomuko yaitu sektor pertanian dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa sawit, kakao, Kopi, kelapa, Lada dan Karet. Sub sektor pertanian komoditi yang diunggulkan berupa komoditi jagung dan Ubi kayu. Sub sektor Jasa Pariwisata yaitu Wisata Alam dan Wisata Budaya
Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di Provinsi ini tersedia 1 Bandar Udara, yaitu Bandara Mukomuko. Untuk transportasi laut tersedia 1 Pelabuhan yaitu Pelabuhan Linai Bintuhan
Sumber Data:
Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2010
(01-10-2007)
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2010
(01-10-2007)
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
Rabu, 12 Juni 2013
jiwa kepedulian itu perlu di tumbuhkan..
Tuk mengobati kerinduan dan dahaga banyak pihak terhadap pengetahuan yang di bangun berdasarkan landasan teori dan dialektika yang tumbuh bersama rakyat , referensi-referensi seputar pentingnya kesadaran kepedulian terhadap kerusakan lingkungan sangatlah dibutuh kan untuk di terbit kan di setiap pekat atau pun harus selau di selip kan di beberapa media, baik itu media elektronik maupun media cetak.
Referensi tersebut diharapkan mampu menjadi media transformasi dan kelola landasan pengetahuan dari satu ke beberapa orang yang lain, yang menjadikan satu pengetahuan mengkombinasi pengetahuan bersama.
Para-para aktivis lingkungan tidak bisa hanya memposisikan pengetahuan sebagai landasan tertinggi.Dialektikanya tumbuh dan berkembang bersama dengan kerja-kerja praktis beradvokasi dilapangan dan berhadapan realitas atas krisis yang di alami oleh rakyat. Berdasarkan situasi genting menentang kaum-kaum kapitalis yang menjelma sebagai pejabat-pejabat bangsa ini sendiri yang sering kali abai dan korporasi yang kian rakus merampas wilayah kelola rakyat..
Selasa, 11 Juni 2013
dampakkah ini....?
akan kah semua nya membuat kegalauan di pundak menjadi
senjata tuk membelenggu indikator-indikator tumbuh nya bibit-bibit virus merah muda…?
Semenjak zaman orde
lama selalu di ungkapkan kegalauan
bangsa ini tak hentinya membasahi rakyar-rakyat di perbatasan. baik itu Indonesia
bagian timur,selatan, utara ,dan barat..
miriskah kita melihat realita yang
terjadi …?? dapat kah kita merasakan keremukan yang sangat akan
kekecewaan terhadap nasib yang tak lagi memihak kepada do’a-do’a yang amat
keramat..?
Batuk pun tak terasa
di saat kerongkongan di gerogoti darah yang memancar ke atas akan lapar
mengguyuri seluruh tubuh dengan berbagai
aksi nya,.
Bak pepatah
rujuk tak lagi pedudi_ceraipun
tak lagi di hiraukan .
banyak para aktivis yang menyuarakan suara budak-budak hutan
belantara yang tak tercatat keberadaan nya,bagai mengembus titian jembatan kayu
yang rapuh.
Memang bangsa ini kaya akan sumberdaya alam yang melimpah, bahkan sumberdaya alam yang melimpah pun selalu menjadi nama samaran bangsa ini, ini
merupakan ujung tombak awal dari kekosongan
perut-perut generasi yang memimpikan menjadi bintang di langit,…..
semangat yang akan padam
tak lagi semberonoh yang menjadikan pembekuan pola pemikiran dan kejernihan upaya dalam menemukan indikator-indikator perampasan hak kelansungan hidup..
kehidupan yang disiplin pun tak lagi memimpikan sebuah kesuksesan dalam mencapai target tujuan utama,yang hanya mampu mengotik-atik hasil karya orang lain , bagaimana kelansungan ini tercapai mencapai titik maksimal sedangkan pola pemikiran yang mencapai itu telah di habisi oleh undu-undur penggali lobang yang melingkar di setiap sudut dinding...
Langganan:
Postingan (Atom)